Drama Proyek: Risiko & Masalah yang Harus Diwaspadai
Digital Skills 15 menit Level 2 10 XP

Proyek TI nggak selalu mulus kayak jalan tol. Kadang bisa belok tiba-tiba, kadang juga harus ngerem mendadak. Nah, biar kamu siap-siap, di modul ini kita bakal bahas risiko-risiko umum yang sering muncul, dan gimana caranya ngatasin atau bahkan mencegahnya sebelum jadi masalah serius.

Kenalan Sama Risiko di Proyek TI

Apa itu risiko?
Risiko = hal-hal yang mungkin terjadi dan bisa ganggu jalannya proyek. Belum kejadian, tapi bisa kejadian kapan aja.

Contoh risiko di proyek TI:

  • Developer resign di tengah proyek

  • Klien minta tambahan fitur mendadak

  • Server tempat deploy down saat UAT

  • Salah estimasi waktu atau biaya

Cara ngelola risiko (Risk Management 101):

  1. Identifikasi – Pikirin semua kemungkinan yang bisa ngacauin proyek.

  2. Analisis – Seberapa besar dampaknya dan kemungkinan terjadinya?

  3. Respons – Mau dihindari, dikurangi, atau diterima?

  4. Monitoring – Pantau terus selama proyek jalan.


Masalah Umum yang Sering Bikin Proyek “Kepentok”


  • Scope Creep (si tukang minta tambahan)
    Klien atau user minta fitur tambahan padahal nggak ada di perjanjian awal. Bisa jadi racun kalau nggak dikontrol.

  • Komunikasi ngambang
    Misunderstanding antar tim atau antara tim & klien bisa bikin salah arah. Solusinya? Dokumentasi & komunikasi rutin.

  • Resource tidak tersedia
    Lagi butuh dev buat UI, eh dia dipinjem tim lain. 😩
    Solusi: planning resource dari awal + backup plan.

  • Teknologi yang berubah cepat
    Kadang pas proyek belum selesai, teknologi udah update. Harus fleksibel tapi tetap sesuai ruang lingkup awal.


Tips Biar Proyek Nggak Jadi Sinetron
  • Selalu update risk log

  • Jangan takut bilang “nggak bisa sekarang” kalau ada request baru

  • Bangun komunikasi terbuka antar tim

  • Pakai tools bantu monitoring (kayak Jira, Trello, atau Notion)

  • Evaluasi berkala, walau proyek belum selesai