Logika pemrograman adalah cara berpikir sistematis dan terstruktur untuk menyelesaikan masalah. Kita belajar gimana caranya:

• Menguraikan masalah besar jadi langkah kecil

• Menentukan urutan eksekusi

• Menghindari langkah yang membingungkan komputer

💬 Analogi:

Bayangin kamu ngajarin adikmu cara bikin teh manis. Kamu harus bilang:

1. Ambil gelas

2. Masukkan teh

3. Tambahkan gula

4. Tuang air panas

5. Aduk
   Kalau kamu bilang langsung "Aduk!", padahal belum ada air, dia bingung, kan?
   Nah, komputer juga gitu. Makanya logika harus rapi.

Algoritma adalah urutan langkah-langkah yang harus dijalankan untuk menyelesaikan masalah. Bisa ditulis dalam bahasa biasa (pseudocode) atau divisualisasikan (flowchart).

✍️ Contoh Pseudocode:

1. Mulai
2. Masukkan angka pertama
3. Masukkan angka kedua
4. Hitung jumlah = angka1 + angka2
5. Tampilkan jumlah
6. Selesai

🧠 Latihan:

Tuliskan algoritma “Mencuci Baju dengan Mesin Cuci” dalam 5–7 langkah.

Di hampir semua bahasa pemrograman, ada 3 struktur utama:

1. Sequence (Urutan)

   • Langkah dijalankan satu per satu sesuai urutan

2. Selection (Percabangan)

   • Contoh: Kalau nilai >= 75, tampilkan “Lulus”

3. Looping (Perulangan)

   • Contoh: Ulangi mencetak “Hello” sebanyak 5 kali

✍️ Ilustrasi Percabangan (Pseudocode):

Jika nilai >= 75
    Tampilkan "Lulus"
Jika tidak
    Tampilkan "Tidak Lulus"

Flowchart membantu kita melihat alur logika dengan bentuk gambar.

Contoh: Menentukan apakah sebuah angka genap atau ganjil.

[Start]
   |
[Input Angka]
   |
[Angka % 2 == 0?]
   |Yes           |No
[Genap]        [Ganjil]
   |               |
 [End]           [End]